Pilihan Editor

Bangun Harga Diri pada Anak Anda Dengan ADHD - ADHD dan Anak Anda -

Anonim

Harga diri dapat menjadi masalah bagi banyak anak dengan gangguan attention deficit hyperactivity (ADHD). Mereka sering merasa buruk tentang diri mereka sendiri karena mereka tidak berhasil di sekolah dan mungkin mulai percaya bahwa mereka bodoh. Guru sering mendisiplinkan mereka di depan teman sekelas mereka karena menyela, tidak tetap duduk, atau melupakan pekerjaan rumah mereka. Karena mereka dapat mengganggu, mereka mungkin tidak diundang ke pesta atau diminta untuk bergabung dalam kegiatan dengan anak-anak lain. Semua hal ini dapat mengundang pikiran negatif dan persepsi diri. Orangtua dan guru perlu mencari tahu kemungkinan kehilangan kepercayaan diri dan bekerja dengan anak untuk membangun harga diri.

Berikut adalah tujuh cara Anda dapat membantu anak Anda dengan ADHD membangun kepercayaan pada kemampuannya:

  • Menganggap ADHD sebagai hadiah, bukan cacat. Anda dan anak Anda perlu memahami bahwa ia berbeda dari orang lain seusianya. Tapi menjadi berbeda tidak sama dengan menjadi buruk atau tidak berharga, kata Billi Bittan, PhD, seorang pelatih dan terapis ADHD dalam praktek pribadi di Tarzana, California. "Orang dengan ADHD bisa menjadi hebat," katanya. Untuk membuktikannya kepada anak Anda, beri tahu dia tentang beberapa orang terkenal yang memiliki atau menderita ADHD. Salah satu yang paling dikenal adalah perenang hebat dan peraih medali emas Olimpiade Michael Phelps. Yang lainnya termasuk Albert Einstein, Beethoven, Alfred Hitchcock, dan Robin Williams.
  • Ekspresikan cinta Anda. Biarkan anak Anda tahu bahwa Anda mencintainya. Beberapa hari mungkin lebih sulit daripada yang lain, dan mungkin itulah yang paling perlu didengarnya. Sisihkan waktu khusus setiap hari bagi Anda dan anak Anda untuk melakukan sesuatu bersama seperti membaca buku, berjalan-jalan, atau bermain game. Kali ini bersama-sama dapat membantu anak Anda mengetahui bahwa ia spesial bagi Anda.
  • Bagi tugas-tugas besar menjadi yang lebih kecil. Jika anak Anda diberi proyek besar di sekolah, bantulah dia memecahnya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Mencoba untuk menangani keseluruhan proyek sekaligus bisa luar biasa, tetapi jika Anda memecahnya, itu lebih mudah dikelola. Pastikan untuk memberikan pujian saat dia menyelesaikan setiap bagian. Ini akan membantunya merasa lebih sempurna dan lebih bersedia untuk menyelesaikannya.
  • Bekerja dengan kekuatan anak Anda. Temukan kekuatan anak Anda. Bisa berupa seni, olahraga, komputer, memasak, menari, atau kemampuan mekanis. Jika Anda membangun kekuatan ini dengan menyediakan waktu dan kesempatan bagi anak Anda untuk mengejar kegiatan yang dia sukai dan lakukan dengan baik, itu akan membantunya mengembangkan rasa bangga dan pencapaian. Temukan klub yang sesuai dengan minat anak Anda dan daftarkan dia. Berpartisipasi dalam kelompok, tim, atau kelas dapat meningkatkan harga dirinya.
  • Melacak dan memberi penghargaan kemajuan. Ketika anak Anda melakukan sesuatu dengan baik, catatlah. Jadilah spesifik dalam pujian Anda. Katakan, “Saya sangat bangga kepada Anda karena telah berusaha keras dan membersihkan mainan Anda.” Itu lebih efektif daripada sekadar mengatakan, “Bagus.” Buatlah bagan untuk membantu anak Anda mengingat tugas-tugasnya dan menandai mereka segera setelah masing-masing selesai. Dia akan melihat pencapaiannya dan merasa lebih baik tentang apa yang telah dilakukannya. Ingat bahwa imbalan langsung bekerja lebih baik daripada janji hadiah di kemudian hari, tetapi mereka tidak harus besar: pelukan atau memilih cerita untuk dibaca pada waktu tidur sudah cukup.
  • Berikan anak Anda kesempatan untuk membuat keputusan. Mungkin sesederhana apa yang harus kaos kenakan, mainan apa yang harus dimainkan, atau apakah mengerjakan PR matematika atau bahasa Inggrisnya terlebih dahulu. Membiarkan anak Anda membuat keputusan untuk dirinya sendiri akan memberdayakannya dan membuatnya merasa lebih mampu.
  • Jadilah positif. Jangan beri tahu anak Anda "Anda melakukan itu semua salah." Lebih baik lihat apa yang mungkin telah mereka lakukan dengan benar. dan tanyakan "Apa lagi yang bisa kita lakukan untuk membuatnya lebih baik?" Bittan menyarankan. Jika anak Anda membuat kesalahan, jangan kecapi. Biarkan dia tahu bahwa tidak apa-apa karena "tidak ada yang sempurna," kata Bittan. Ambillah sikap yang lebih positif bahwa kesalahan adalah kesempatan untuk belajar. Salah satu triknya adalah memulai kalimat Anda dengan "Saya suka." Kemungkinan besar, Anda akan kurang kritis dibandingkan jika Anda memulai dengan "Anda." Misalnya, "Saya suka cara Anda membaca halaman pertama," daripada "Anda tidak udah selesai dan bacakan banyak kata salah. "

Harga diri dapat menjadi masalah besar bagi banyak anak dengan ADHD, tetapi dapat diatasi. Daripada fokus pada bagaimana anak Anda berbeda, bangunlah apa yang dia lakukan dengan benar dan bantu dia mendapatkan kepercayaan pada kemampuannya.

arrow