Diet Mediterania Meyakinkan Skeptis |

Anonim

Studi baru mengaitkan diet untuk meningkatkan kesehatan, mengurangi risiko penyakit, dan panjang umur secara keseluruhan.Gambar Kecil

Lihat lebih banyak tonggak sejarah >>

2014 melihat kesibukan temuan medis tentang diet Mediterania, yang kaya akan minyak zaitun, buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan. Studi baru telah menghubungkan efek anti-inflamasi dan antioksidan pada diet untuk meningkatkan kesehatan, mengurangi risiko penyakit, dan umur panjang secara keseluruhan.

Sebuah penelitian yang diterbitkan bulan ini menunjukkan bahwa orang yang mengikuti diet Mediterania mungkin benar-benar hidup lebih lama. Peneliti mengkaji data dari Nurse's Health Study, yang telah melacak kesehatan hampir 122.000 perawat AS sejak tahun 1976. Studi ini menemukan bahwa wanita yang menjalani diet memiliki telomer yang lebih lama - sekuens DNA yang bertindak sebagai topi untuk menjaga kromosom dari berjumbai. Telomere dianggap sebagai biomarker untuk penuaan dan "telomere yang lebih pendek dikaitkan dengan penurunan harapan hidup," menurut penelitian.

Beberapa penelitian sebelumnya mengaitkan diet Mediterania dengan penurunan risiko penyakit jantung dan kejadian kardiovaskular seperti stroke. Tahun ini, American Heart Association / American Stroke Association merevisi pedoman pencegahan stroke untuk secara khusus memasukkan diet Mediterania. Diterbitkan online di jurnal Stroke, pedoman baru mengatakan "ada kemungkinan bahwa diet rendah sodium dan kaya buah-buahan dan sayuran, seperti Mediterania dan DASH [Diet Pendekatan untuk Berhenti Hipertensi] -pola diet, mengurangi risiko stroke."

TERKAIT: Apa yang Membuat Diet Mediterania Menjadi Penjaga

Penelitian lain tahun ini menunjukkan bahwa diet Mediterania dapat menurunkan kemungkinan terkena diabetes, tanpa memperhitungkan kalori atau olahraga. Sebuah studi terpisah menemukan bahwa "diet Mediterania yang dilengkapi dengan minyak zaitun extra virgin atau kacang" dapat membalikkan sindrom metabolik, sekelompok faktor yang meningkatkan risiko diabetes, penyakit jantung, dan stroke.

Satu studi meneliti hubungan antara diet dan penyakit ginjal kronis (CKD). "Ada semakin banyak bukti bahwa pola makan yang buruk dikaitkan dengan penyakit ginjal, tetapi tidak diketahui apakah manfaat dari diet Mediterania dapat meluas ke kesehatan ginjal juga," kata Minesh Khatri, MD, asisten profesor nefrologi di Columbia University Medical Center, dalam sebuah pernyataan. Dr. Minesh dan timnya menganalisis pola diet 900 orang selama tujuh tahun dan menemukan bahwa mereka yang mengikuti diet gaya Mediterania memiliki risiko CKD yang secara signifikan lebih rendah.

Temuan terbaru ini menambah bukti bahwa Mediterania diet, dengan penekanannya pada makanan nabati, lemak sehat, dan biji-bijian, dapat memiliki manfaat tubuh total.

Milestone Berikutnya: Terobosan Hepatitis C

arrow