Pilihan Editor

Berolahraga Dengan COPD - COPD Center -

Anonim

Saya mengubah 65 pada bulan Oktober. Berat saya sudah 275 pon sejak saya pensiun, jadi saya jelas harus menurunkan berat badan. Namun, pernapasan saya diusahakan oleh COPD. Saya bergabung dengan YMCA lokal kami, tetapi saya tidak tahu jenis olahraga apa yang cocok untuk saya dengan masalah pernapasan saya. Apakah Anda punya saran?

- Ron, Pennsylvania

Pertama, izinkan saya memuji Anda untuk mengambil langkah penting dalam meningkatkan kesehatan Anda dengan bergabung dengan YMCA. COPD, atau penyakit paru obstruktif kronik, sayangnya merupakan kondisi yang sangat umum, dengan lebih dari 14 juta orang Amerika didiagnosis dan banyak lagi menderita dengan gejala tetapi saat ini belum diobati. Jauh dan jauh, penyebab paling umum dari penyakit ini adalah merokok.

Ada dua bentuk COPD: bronkitis kronis dan emfisema. Orang dengan bronkitis kronis memiliki batuk produktif, yang membantu membersihkan lendir dari saluran udara, yang berlangsung setidaknya tiga bulan setahun selama setidaknya dua tahun terakhir. Emphysema ditandai dengan pembesaran kantung udara paru-paru, disertai dengan penghancuran dinding kantung udara. Sesak napas dan kesulitan bernafas adalah gejala umum dari kedua bentuk PPOK.

Selain merokok, apa pun yang mengganggu otot pernafasan tubuh kita - dan itu termasuk obesitas - akan membuat gejala PPOK menjadi buruk, sehingga penurunan berat badan adalah fokus yang sangat baik untuk kamu, Ron. Dan bahkan tanpa penurunan berat badan, olahraga teratur dapat membantu memperbaiki gejala bagi banyak orang yang hidup dengan PPOK.

Sebelum memulai program olahraga apa pun, Anda harus berkonsultasi dengan dokter Anda. PPOK dinilai dari ringan hingga berat, dan jenis dan jumlah latihan yang disarankan akan tergantung pada di mana Anda berada dalam rentang itu. Pertimbangan penting lainnya adalah apakah paru-paru Anda mampu mempertahankan tingkat oksigen yang memuaskan dalam darah Anda ketika Anda berolahraga, atau apakah oksigen tambahan harus diresepkan.

Secara umum, setiap program latihan harus dimulai dengan sangat lambat dan peningkatan intensitas hanya setelah Anda melihat seberapa baik Anda mentolerir aktivitas tersebut. Pemanasan penting dan harus mencakup peregangan, berbagai aktivitas gerakan, dan gerakan yang sangat lembut. Latihan yang memperkuat otot-otot dada telah terbukti lebih bermanfaat daripada latihan intensitas tinggi. Jika Anda merasa sesak napas, cobalah bernafas melalui bibir yang mengerucut, dan buat bagian napas, atau pernafasan, bertahan dua kali lebih lama daripada bagian yang bernafas. Secara keseluruhan, saran saya adalah menemukan program yang aman secara medis dan akan membuat Anda berolahraga secara teratur. Semoga berhasil!

arrow